Ibu Begal Kampung Inggris: Dimusuhi Hingga Pernah Dipukul

Amin Royani atau viral dengan sebutan 'Ibu Begal' sedang menjual barang-barang kebutuhan tulis menulis di warung kecil miliknya. (Kanal Perspektif/Yogie Alwaton)

“Eh Mas, Mas, berhenti sebentar, mbok beli jualan pena saya, murah harganya.”


“Bawa aja dulu penanya, bayarnya nanti.”


Begitulah ucapnya kepada setiap pengguna jalan yang melewati warung kecil jualannya. 


Ia menjual pena dan barang-barang kebutuhan tulis menulis lainnya di Kampung Inggris, Pare. 


Demikianlah, orang-orang menyebutnya sebagai “Ibu Begal” karena sikapnya tersebut. 



Tak hanya memberhentikan, acapkali ia memaksa untuk membeli pena jualannya tersebut.


“Dia suka maksa, setiap lewat warungnya, mau kita udah beli atau belum, pasti dia berhentiin kita,” ujar salah satu warga. 


SEHARI-HARI wanita yang bernama asli Amin Royani atau disapa Amin ini bekerja sebagai penjaga warung yang berada di Jalan Aster, Pare. 


Warungnya tak begitu besar, namun cukup untuk mengisi barang-barang kebutuhan yang ia jual kepada pembelinya. 



“Beli opo Mas, aku ada semua, masuk dulu aja ke warungku."


Dahulu, ia mengaku tidak berjualan seperti yang ia lakukan saat ini.


Namun, karena keadaan tertentu lantas memaksanya untuk berjualan di tepi jalan. 


“Saya merasa teraniaya oleh orang-orang sekitar," celetuknya. 


“Awalnya jualan saya laku-laku aja Mas, tapi karena gak laku ya akhirnya saya putuskan untuk jualan di pinggir jalan.”


Ia mengaku banyak warga yang memarahi hingga memusuhinya lantaran perilakunya berjualan dengan cara itu. 


Dengan nada tinggi ia bercerita tak ada yang perduli dengannya.


“Semuanya marahin saya, musuhin saya, sampai-sampai saya pernah dipukul."


“Tapi saya gakpeduli Mas. Ngapain kan kita ngurusin orang lain.”


Amin terlihat cukup emosi ketika ada yang menyinggungnya soal itu. Ia merasa bahwa orang lain tak patut menghakiminya apalagi berbuat yang tidak baik kepadanya. 


“Kalau ada yang buat yang enggak-enggak sama saya biasanya saya lawan Mas, tapi sekarang saya lebih banyak milih diam.”



SIKAP Amin dengan cara jualannya ini lantas viral di media sosial. 


Beragam komentar datang misalnya dari @mettaaa, “Kadang kasian sama orang yg jualannya panas2an. tp gasuka juga kalo dipaksa beli gini. mana mukanya gaada senyumnya. malah kek ngelabrak”. 


“Kok gak hilang ya ni ibu padahal udah lama viralnya seharusnya kan dilaporkan ke aparat," ujar netizen lain terhadap aksi Amin. 


AMIN mengaku keviralan awalnya dikarenakan ada orang yang merekam dirinya berjualan di tepi jalan.


“Iya, saya direkam, terus viral, pokoknya semua orang merekam saya."


“Tapi gakpapa juga sih, yang penting jualan saya ada yang beli akhirnya."


SEBUTAN Ibu Begal yang dilontarkan kepadanya tak lantas kemudian membuatnya jerih. Ia tetap berjualan diusianya yang telah cukup lansia. 


Dengan mematok harga mulai dari Rp 2.000 untuk setiap penanya, Amin mengaku dapat mencukupi berbagai macam kebutuhan dan hidupnya. 



“Meskipun banyak komentar negatif, jualan saya tetep laku-laku aja kok Mas."


“Saya sebenernya capek juga jualan kaya gini, panas Mas di pinggir jalan.”


“Tapi saya tetep harus jualan kaya gini, sampe warung saya laris manis kaya dulu lagi," pungkasnya. 

Post a Comment

0 Comments