Tentang Kami

Adanya tsunami informasi (flood of information) membuat begitu derasnya arus informasi yang pada akhirnya membuat kita ‘kebanjiran’ akan hal itu. Alih-alih membuat publik kemudian merasa kaya akan pengetahuan, sebaliknya, ia menjadi suatu bencana tersendiri karena publik menjadi bingung dan hilang arah, bak kapal yang hilang akan kompasnya.

Informasi yang serba instan ini membuat kualitas jurnalisme mengalami penurunan, misalnya dengan adanya informasi yang salah tafsir, hoaks, dan lain sebagainya.

Kanal Perspektif kemudian hadir memperbaiki bencana ini. Bukan melawannya dengan kecepatan, namun demikian dengan kedalaman.

Kanal Perspektif adalah media independen yang lahir pada tahun 2021 dan hadir sebagai wacana tandingan dari media-media mainstream dengan menyajikan opini-opini segar dan mendalam serta liputan khas bergaya jurnalisme bertutur.

Kami berfokus pada isu-isu sosial, media dan komunikasi, film dan budaya hingga tradisi 90an dan memiliki tujuan sebagai media literasi bagi publik.

Selain itu, cara-cara kerja kami berpedoman pada kepentingan publik dan kaidah jurnalistik dan murni sebagai bahan literasi bagi publik. Dalam setiap tulisan yang dipublikasikan, kami berupaya untuk senantiasa mengedepankan data dan fakta agar setiap tulisan yang kami publikasikan tidak bertendensi atas golongan tertentu.

Pada akhirnya, kami percaya bahwa setiap isu memiliki cerita, dan setiap cerita tersebut pantas untuk diceritakan.

Seperti ungkapan Pramoedya, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

-Pramoedya Ananta Toer-

Salam, 

Kanal Perspektif, Segar, Mendalam.

Filosofi Logo


Sapa Kami

Kami sangat terbuka untuk berbincang denganmu:

Email: redaksi@kanalperspektif.com

Instagram: @kanalperspektif

Facebook Fan Page: Kanal Perspektif

Linkedin: Kanal Perspektif

Alamat: Jl. Magelang KM 10, RT 005/ RW 024,  Ngancar, Tridadi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta


Salam,

Kanal Perspektif,

Media Literasi Publik

Post a Comment

0 Comments