BlackBerry: Beneran Bangkit dari Kuburnya atau Malah Innalillahi Lagi?

Ilustrasi: Fatwa Jaka S

BlackBerry mengumumkan kabar mengejutkan, yaitu bangkit dari kuburnya. Kabarnya, ponsel yang sempat menjadi raja sepuluh tahun lalu ini akan hadir kembali Mei 2021. Informasi ini tentu saja menghebohkan. Pasalnya, bagaimana mungkin merek ponsel yang lambat laun sudah dilupakan ini diproduksi lagi? Dan apakah mampu bersaing dengan hape lain saat ini?

Siapa yang tidak mengenal BlackBerry? Merek hape legend anak gaul pada zamannya ini memang pernah berjaya. Dulu, kalau kita punya BlackBerry semacam ada kebanggaan tersendiri. Pridenya memang sama seperti iPhone jika disandingkan dengan gawai saat ini.

BlackBerry menemani kita dengan fitur maupun sisi prestige yang dimilikinya, yaitu BlackBerry Messenger (BBM). Fitur ini memudahkan kita untuk mengirim pesan ke orang lain tanpa dipungut pulsa. Kebanggaan memakai BlackBerry sendiri memang begitu kental.

Awal kemunduran 

Tahun terus berjalan, menandakan teknologi pun berjalan beriringan. BlackBerry mulai menemukan titik sulitnya ketika mulai banyak pesaing dari merek hape lain. Sebut saja kemunculan sistem operasi Android yang kala itu memunculkan aplikasi-aplikasi yang tidak dimiliki oleh BlackBerry.


Salah satu pesaing berat BlackBerry saat itu ialah iPhone, sebuah telepon pintar milik Steve Jobs yang meluncurkan handphone berlayar sentuh. Berbeda dengan BlackBerry yang memiliki tombol qwerty fisik, iPhone dengan sistem iOSnya mampu menggaet pengguna-pengguna baru setiap tahunnya. 


Fitur BBM yang awalnya dipuja-puja dan menjadi aplikasi messenger instan pun mulai kehilangan tajinya. BlackBerry dinilai berani untuk melepas aplikasi yang hanya ada di platformnya tersebut ke sistem operasi Android. Mulai saat itu, seluruh smartphone berbasis Android pun sudah dapat menginstall aplikasi BBM. 

 

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa tersebut cocok dilontarkan kepada BlackBerry. Fitur BBM yang menjadi ‘nyawa’nya sudah ada di hape lain. Itu artinya, orang-orang tidak perlu membeli Blackberry untuk bisa menikmati fitur tersebut. Tapi, berkat hal itu juga nyatanya membuat Blackberry kian terpuruk. 

 

Data statistik dari Business Insider pada tahun 2016 menyebutkan bahwa BlackBerry mengalami penuruan penjualan sejak tahun 2012 setelah sebelumnya pernah mengalami kejayaan pada tahun 2006 hingga 2011. Penurunan tersebut juga kemudian membuat popularitas dari Blackberry terus melempem. Mulai masuknya pesaing-pesaing baru seperti Vivo, Oppo, Xiaomi dan smartphone lainnya menjadi salah satu penyebab merengseknya penjualan BlackBerry. 

 

BlackBerry yang dulu dipuja saat itu mulai menurun secara perlahan. Sebenarnya BlackBerry memiliki inovasi-inovasi yang dilakukan agar mampu bersaing dengan smartphone lain. Hal ini dibuktikan dengan mengeluarkan smartphone berlayar sentuhnya, yaitu BlackBerry Z10 yang berukuran layar 4,2”. Selain itu ada pula smartphone lainnya yang dikeluarkan, yaitu BlackBerry KeyOne yang merupakan smartphone berbasis android. Namun, sepertinya memang tidak laku keras.


Memutuskan untuk hengkang

Upaya yang terus dilakukan oleh BlackBerry sepertinya tidak menemukan titik temu yang jelas. Hingga pada tahun 2016 lalu, BlackBerry memutuskan untuk menyingkir dari kompetisi ponsel genggam dan menghentikan produksi ponselnya. Selain itu, fitur BlackBerry Messenger (BBM) yang dulu pernah merasakan kejayaannya pun ikut gulung tikar pada Mei 2019 lalu. 

 

Bangkit kembali

“BlackBerry bangkit dari kubur!”

 

Setelah kisahnya yang tenggelam dan terlupakan, kabar mengejutkan malah datang kembali dari BlackBerry. Yap, BlackBerry dikabarkan akan dibangunkan kembali dari tidur panjangnya. CEO Onward Mobility, Peter Franklin menyatakan bahwa ponsel ini akan hadir pada Mei 2021 ini. 

 

Onward Mobility sendiri adalah perusahaan yang teknologi yang bakal ngegarap wajah baru dari BlackBerry. Nantinya BlackBerry akan menggunakan sistem operasi Android serta mendukung jaringan berkonektivitas 5G yang diprediksi akan menjadi tren jaringan internet kedepannya. Selain itu, ponsel legendaris ini juga akan hadir kembali dengan mengusung sisi unik lamanya, yaitu tombol qwerty fisik. Tombol ini memang salah satu daya jual dari BlackBerry sedari dulu dan ternyata akan terus dipertahankan.

 

Inovasi yang kembali dilakukan BlackBerry tentu menarik untuk kita simak kedepannya. Terlebih pasar smartphone saat ini masih sangat kuat didominasi oleh iPhone, Samsung serta smartphone merek Android lainnya. Hal tersebut pastinya akan membuat pasar menjadi lebih kompetitif dengan masih adanya nafas dari BlackBerry itu sendiri.


Lalu, muncul sebuah pertanyaan. Seberapa besar pengguna setia yang masih menginginkan masa-masa kejayaan BlackBerry dahulu? Apakah kesetiaan tersebut nantinya akan berdampak pada naiknya popularitas dari BlackBerry?

Post a Comment

0 Comments