Pertalite Diduga Makin Boros setelah Kenaikan Harga BBM, Emang Iya?

Ini dia sebab pertalite makin boros
Ini dia sebab pertalite makin boros

Kenaikan harga BBM pada awal September lalu tentu saja memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pengendara. Keluh kesah pengendara mengenai hal ini tentu saja menjadi bola liar yang tak bisa di bendung.

Tidak sedikit pengendara yang mulai mengeluhkan antrian pertalite yang selalu panjang karena pengguna pertamax mulai pindah dan menggunakan pertalite

Tak berhenti disitu, setelah kenaikan harga BBM, masyarakat mulai banyak mengeluhkan bahwa pertalite makin boros. Keluhan ini tentu saja jadi semacam cambuk bagi Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan yang menyediakan bahan bakar minyak.

Makin Keruh dan Boros

Sebagai satu-satunya bahan bakar minyak bersubsidi yang paling murah, sudah sewajarnya masyarakat lebih memilih pertalite sebagai bahan bakar kendaraan sehari-hari. Namun beberapa hari belakangan, banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa pertalite warnanya makin keruh dan makin boros.

Karena banyaknya keluh kesah seperti ini, PT Pertamina pun akhirnya buka suara. Dilansir dari Detik, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut warna BBM tidak berpengaruh terhadap performanya.

"Tadi Pertalite yang sudah kita simpan sampelnya satu tahun lebih warnanya tidak berubah memang ada warna kehijauan seperti itu jadi itu contoh sampelnya yang sesuai warnanya dan kami tegaskan juga bahwa warna itu tidak berimplikasi terhadap performa atau spesifikasi dari BBM itu sendiri," kata Irto di Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (27/9/2022).

Selain itu, Irto juga menjelaskan bahwa sampel Pertalite yang disimpan selama 1 tahun tidak pernah mengalami pengurangan. Hal ini menepis dugaan pertalite saat ini lebih boros dan lebih cepat menguap.

Irto menjamin bahwa BBM yang saat ini didistribusikan ke masyarakat sudah sesuai dengan standar spesifikasi yang sudah ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Spesifikasi yang dimaksud mengacu pada tingkat penguapan pada suhu kamar yang ditunjukan dengan parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Dilansir dari CNBC, Irto juga menjelaskan bahwa saat ini hasil uji RVP dari Pertalite masih dalam batas yang diijinkan yaitu dalam rentang 45-69 kPa (kilo Pascal).

Irto juga menjelaskan bahwa proses penguapan dapat berubah lebih cepat saat temperatur penyimpanan meningkat. Batasan maksimum untuk penguapan Pertalite adalah 10%, dibatasi maksimal 74 derajat Celsius. Adapun Pertalite ada di angka 50 derajat Celsius yang berarti Pertalite akan menguap hingga 10% saat temperature mencapai 50 derajat Celsius.

Hanya Faktor Psikologis

Keluhan boros yang dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini masih jadi pertanyaan besar. Namun, hal ini ditepis oleh Eksekutif GM Regional Jawa Bagian Barat, Waljiyanto yang berpendapat bahwa sebab Pertalite terasa lebih boros lebih kepada faktor psikologis.

"Dulu kan orang patokannya beli literan. Biasa harga segitu dapat satu liter, kemudian sekarang beda takarannya, secara psikologis ngerasa lebih boros," ungkapnya.

Karena adanya perbandingan dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya, secara psikologis Waljiyanto menganggap bahwa kita pasti akan membandingkan Pertalite yang sekarang dengan pertalite sebelumnya.

Post a Comment

0 Comments