Dampak Perubahan iklim yang makin hari makin terasa. Ilustasi: Fatwa Jaka S. |
Perubahan iklim ini bisa berdampak sangat masif pada
kehidupan. Banyak aspek yang bisa terdampak dan dirugikan. Sayangnya, hingga
saat ini, banyak masyarakat yang belum memahami apa itu perubahan iklim dan
bagaimana dampaknya.
Pengertian Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah suatu peristiwa naiknya suhu bumi
sehingga dapat mengubah temperature bumi dan menyebabkan perubahan iklim tahunan.
Secara umum, perubahan iklim juga disebut sebagai peristiwa pemanasan global
yang terjadi karena peningkatan gas pada lapisan atmosfer. Peningkatan gas
tersebut tidak lain disebabkan karena adanya gas rumah kaca.
Dilansir melalui ditjenppi.menlhk.go.id, Perubahan iklim
diartikan sebagai gejala yang terjadi akibat aktivitas manusia baik langsung
atau tidak langsung. Aktivitas ini kemudian mengubah komposisi atmosfer global
(Karbon dioksida, Metana, Nitrogen) dan variabilitas iklim pada periode waktu
tetentu.
Perubahan iklim dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan
dan perubahan alam mulai dari kuantitas air, hutan, kesehatan, pertanian dan
ekosistem wilayah pesisir. Beberapa studi yang dilakukan menyebutkan bahwa
perubahan iklim di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1960.
Dampak Perubahan Iklim
Dampak perubahan iklim jadi problem tersendiri yang harus diwaspadai.
Perubahan iklim punya dampak yang sangat serius dalam banyak aspek kehidupan.
berikut akan kita ulas apa saja dampak perubahan iklim yang terjadi:
1. Menurunnya Kualitas & Kuantitas Air
Perubahan iklim menyebabkan beberapa daerah di Indonesia
mengalami curah hujan yang tinggi. Hal ini tentu saja dapat menurunkan kualitas
air yang ada. Kenaikan suhu yang terjadi sebagai dampak perubahan iklim juga
bisa mempengaruhi kadar klorin pada air bersih.
Kadar klorin yang tinggi bisa membentuk asam hipoklorit
sehingga sangat berbahaya bagi pencernaan khususnya lambung.
Baca juga: Kekerasan Ada Dibalik Identitas Seseorang
Selain itu, akibat curah hujan yang tinggi seharusnya
kuantitas air juga ikut meningkat. Namun sebaliknya, terlalu tinggi curah hujan
justru meningkatkan kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut tanpa sempat
terserap sehingga dapat digunakan oleh manusia.
2. Menurunnya Kuantitas Hutan & Meningkatnya Efek Rumah Kaca
Terjadinya kebakaran hutan menjadi salah satu dampak
perubahan iklim yang terjadi. Kekeringan panjang yang terjadi akan menyebabkan
keringnya beberapa titik hutan sehingga meningkatkan resiko terjadinya
kebakaran hutan.
Deforestasi yang terjadi juga punya konsekuensi lain, yaitu
meningkatnya efek rumah kaca. Saat Hutan sebagai penghasil oksigen berkurang,
akan meningkatkan gas efek rumah kaca. Pohon-pohon yang mongering akibat
perubahan suhu akan melepaskan karbondioksida.
Selain itu, penyerapan karbondioksida yang seharusnya bisa
dilakukan oleh hutan justru terhambat karena deforestasi drastic yang terjadi.
3. Meningkatnya Wabah Penyakit
Meningkatnya suhu rerata harian dan tingginya curah hujan
dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang ada seperti malaria, kolera,
dan demam berdarah. Hal ini disebabkan karena nyamuk-nyamuk tersebut dapat
berkembang biak dengan cepat dalam kondisi cuaca panas dan lembab.
Selain itu, menipisnya lapisan ozon juga menyebabkan
peningkatan sinar ultra violet ke bumi sehingga manusia menjadi semakin rentan
dengan penyakit dan punya daya tahan tubuh yang rendah.
4. Berkurangnya lahan & Produktivitas Pertanian
Peningkatan suhu yang terjadi menyebabkan kekeringan yang
berkepanjangan. Hal ni tentu punya dampak buruk bagi pertanian. Ketersediaan air
yang sebra terbatas dapat merusak lahan pertanian dan menghambat produktivitas
mereka.
Peningkatan suhu ini juga menyebabkan tanaman rawan terkena
wabah penyakit dan terserang hama.
5. Meningkatnya Air Laut & Tenggelamnya Daerah Pesisir
Dampak perubahan iklim yang tak kalah mengkhawatirkan adalah
meningkatnya air laut. Cair nya es di kutub dan curah hujan yang tinggi
menyebabkan bertambahnya volume air laut yang ada di dunia. Hal ini tentu
menyebabkan beberapa wilayah pesisir tenggelam.
Bahkan, jika terjadi terus menerus, tak menutup kemungkinan
pulau-pulau kecil akan tenggelam oleh air laut.
6. Perubahan Habitat & Berkurangnya Spesies
Dampak perubahan iklim yang berikutnya adalah adanya
perubahan habitat yang terjadi. Kenaikan suhu bumi, curah hujan yang tinggi dan
badai, serta naiknya permukaan laut membuat perubahan yang signifikan pada
habitat sebagai rumah berbagai jenis organisme.
Berkaitan berubahnya habitat, tentu akan mengakibatkan
berkurangnya spesies hewan atau tanaman yang ada. Terganggunya rantai makanan akibat
perubahan iklim mengakibatkan organisme sulit untuk beradaptasi hingga akhirnya
mati satu-persatu.
Penyebab Perubahan Iklim
Perbahan iklim bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik langsung ataupun tidak langsung. Berikut beberapa penyebab perubahan iklim yang umum terjadi:
1. Gas Rumah Kaca
Melansir European Union Official Website, penyebab perubahan
iklim yang paling pertama berasal dari gas rumah kaca. Beberapa gas seperti
Karbon Dioksida, Metana, dan Nitrogen di atmosfer berperan sebagai kaca yang bisa
memerangkap panas matahari sehingga tak bisa keluar kembali ke angkasa.
Baca juga: Dampak Teknologi: Kita Jadi Sering Melewatkan Hal-hal Penting
Karbon dioksida jadi salah satu gas yang paling sering diproduksi
oleh aktivitas manusia. Parahnya, karbon dioksida jadi penyumbang terbesar
terhadap gas rumah kaca yaitu sebesar 64% atau dengan kata lain jadi penyebab
utama perubahan iklim yang terjadi dewasa ini.
2. Meningkatnya Emisi
Selain gas rumah kaca, penyebab perubahan iklim selanjutnya
adalah peningkatan emisi. Peningkatan ini terus terjadi akibat beberapa
aktivitas manusia:
- Pembakaran batu bara, minyak dan gas dalam industri menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
- Deforestasi. Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Maka ketika banyak pohon yang ditebang, efek menguntungkan itu hilang dan karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah parah efek rumah kaca yang terjadi.
- Meningkatnya aktivitas peternakan. Sapi dan domba menghasilkan gas metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya.
- Penggunaan Pupuk non organik yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida.
- Gas-gas berfluorinasi menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar dari pada CO2
3. Pemanasan Global
Penyebab Perubahan Iklim selanjutnya adalah adanya aktivitas
pemanasan global. Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut dan daratan. Pembangkit listrk dan instalasi industri menjadi faktor
paling besar penghasil karbon dioksida yang memicu pemanasan global.
4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Penggunaan kendaraan bermotor jadi salah satu penyebab
perubahan iklim yang terjadi. Bensin merupakan bahan bakar fosil yang banyak mengandung
gas CO2 sehingga dapat memicu pemanasan global.
5. Peternakan dan Pertanian
Tak banyak disadari, peternakan juga menjadi salah satu
penyebab perubahan iklim yang terjadi. Sapi adalah hewan yang jadi penyebab
utama. Saat mencerna rumput, sapi mengeluarkan gas methan yang bisa menyumbang
pemanasan global. Parahnya, kurang lebih ada sekitar 1,2 miliar peternakan sapi
di dunia sehingga menyebabkan gas rumah kaca.
6. Pembuangan Sampah
Penyebab perubahan iklim selanjutnya adalah tempat
pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah jadi salah satu penyumbang gas
methan terbanyak. Sampah yang menumpuk akan mengalami proses pembusukan
sehingga menghasilkan gas methana.
7. CFC pada Kulkas
Gas CFC yang digunakan untuk proses industri terutama
sebagai pendingin kulkas dan bahan pembakar aerosol. Parahnya, gas ini bisa
lebih berbahaya dari gas CO2. Gas CFC bisa menciptakan kondisi buruk gas rumah
kaca 10 ribu kali lipat dari CO2.
Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim
Saking mengerikannya dampak perubahan yang terjadi, banyak
organisasi yang sudah melakukan kampanye untuk mengurangi resiko yang terjadi.
Berikut upaya penanggulangan perubahan iklim dari Conversation Internasional.
Conversation Internasional mengungkapkan bahwa kembali ke alam
merupakan solusi terbaik untuk mencegah perubahan iklim. Hutan yanag sehat dan
lebat sangat efektif dalam menyerap karbon dan mencegah perubahan iklim akibat
pemanasan global.
Mengakhiri deforestasi dan memulai langkah penghijauan jadi
salah satu solusi alami yang ditawarkan oleh Conversation Internasional. Menurut
laporan mereka, hal ini bahkan bisa menciptakan 80 juta lapangan kerja ,
membawa 1 miliar orang keluar dari kemiskinan.
Selain itu, pengelolaan sampah yang terorganisir baik organic
maupun organic juga bisa mengurangi pemanasan global yang terjadi. Mengurangi kendaraan
bermotor juga diperlukan sebagai langklah ekstrim yang harus diambil agar iklim
mencaji normal kembali.
Demikian ulasan mengenai dampak dan penyebab perubahan iklim dari kanal
perspektif. Semoga artikel ini bisa menambah kesadaran kita mengenai bahaya
perubahan iklim yang terjadi sehingga menciptakan gerakan perubahan iklim
secara masif dan luas.
3 Comments
Good game sih
ReplyDeleteNice info
ReplyDeleteKelasss. Diksinya bagus.
ReplyDelete