Kematian tragis
Afif Maulana, seorang pelajar berusia 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah
Jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat telah memicu keprihatinan nasional.
Kasus ini menyisakan berbagai pertanyaan yang memerlukan jawaban, dan upaya
menguak kebenaran di balik peristiwa ini menjadi tanggung jawab bersama. Pada
saat ini, ketika keadilan dan transparansi sangat dinantikan, berbagai pihak
bekerja sama untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Padang dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memainkan
peran penting dalam melindungi saksi-saksi yang berani bersuara. Mereka tidak
hanya menghadapi ancaman intimidasi tetapi juga trauma yang mendalam.
Perlindungan saksi adalah langkah penting dalam memastikan bahwa informasi yang
relevan dapat disampaikan tanpa rasa takut, sehingga kebenaran dapat terungkap
segera.
Salah satu
langkah krusial dalam penyelidikan ini adalah ekshumasi jenazah Afif. Dengan
dukungan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), proses ini diharapkan dapat memberikan
jawaban pasti mengenai penyebab kematian. Sayangnya, hingga kini belum ada
balasan dari kepolisian terkait pelaksanaan ekshumasi, menimbulkan pertanyaan
mengenai komitmen pihak berwenang dalam mengusut kasus ini.
Kepolisian
telah memeriksa puluhan saksi dan melibatkan ahli forensik serta IT untuk
mendalami kasus ini. Namun, dugaan bahwa tempat kejadian perkara telah diubah
mengundang kecurigaan akan adanya upaya untuk mengubur fakta. Penting bagi kepolisian
untuk menjaga integritas penyelidikan dan memastikan semua tindakan yang
diambil didasarkan pada prinsip transparansi dan keadilan. Keterlambatan dalam
memberikan balasan terkait pelaksanaan ekshumasi dan rekaman CCTV yang belum
diberikan oleh kepolisian menjadi kunci dalam mengungkap kebenaran dan harus
segera diakses oleh pihak-pihak yang berwenang.
Desakan agar
kasus ini diselesaikan secara profesional dan transparan datang dari berbagai
pihak, termasuk LBH Padang dan KPAI, yang meminta keterlibatan dokter forensik independen
dalam proses ekshumasi. Permintaan ini harus dipertimbangkan dengan serius untuk
menjamin hasil penyelidikan yang dapat dipercaya dan menjadi dasar bagi pro
justitia.
Kematian Afif Maulana telah menjadi simbol pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan di Indonesia. Kita tidak hanya berjuang untuk mengungkap kebenaran bagi keluarga Afif, namun juga untuk membangun kepercayaan publik terhadap sistem hukum kita. Kepolisian harus menunjukkan komitmen yang lebih tegas dan responsif dalam menangani kasus ini untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan. Semoga dengan dukungan berbagai pihak, kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan adil, memberikan keadilan yang selayaknya bagi Afif dan keluarganya.
Muhammad Abyan Dafi - Kepala Departemen Redaksi Kanal Perspektif
0 Comments