Bantuan Terus Mengalir Meski Akses Sulit: Warga Bireun Aceh Masih Membutuhkan Logistik

 

Akses jalan tertutup imbas banjir di Kabupaten Bireun, Aceh. Foto: Detik.com

Dampak banjir di Aceh terus meluas. Beberapa akses bahkan tertutup. Sebanyak 904,1 ribu Warga Aceh juga masih harus mengungsi. Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh tak luput dari dampak banjir ini.


“Ada total 17 kecamatan di Kabupaten Bireun yang terkena dampak besar banjir. Salah satunya ada di Desa Kapa. Di sana, bahkan rumah yang terletak di bantaran sungai ludes habis terbawa banjir,” ujar Faisal Yusri dalam keterangannya pada Kanal Perspektif, Jumat (12/12/2025). 


Sejumlah bantuan telah tersalurkan pada beberapa titik lokasi terdampak di Aceh. Tentu saja, bantuan itu membantu mereka. Namun hingga kini, para warga Aceh yang terdampak membutuhkan logistik berupa pakaian dan sembako untuk mereka terima.

“Yang paling kami butuhkan itu celana dalam dan makanan,” kata Yusri.


Yusri, seorang warga lokal Aceh yang juga menjadi relawan di sana berujar, situasi yang paling menyulitkan penerimaan dan distribusi donasi adalah soal akses. Meskipun akses dari Medan ke Aceh telah terbuka, bantuan donasi itu tetap terkendala. “Tidak mudah menyalurkan bantuan ke lokasi bencana. Butuh waktu hingga dua minggu bila ada pengiriman, misalnya dari Pulau Jawa. Belum lagi masalah sinyal di sini. Akses internet terputus membuat bantuan juga sulit masuk.”


Namun sulitnya akses itu tak membuat pemberi donasi goyah untuk terus berbuat kebaikan, seperti halnya yang dilakukan oleh Komunitas Lokal Yogyakarta, Atap Teduh.


Komunitas kepemudaan ini ikut membantu warga terdampak banjir Aceh dengan memberikan bantuan berupa sejumlah uang, logistik, dan sembako ke warga Aceh yang berada di Kabupaten Bireun. Aksi ini adalah bentuk bantuan yang terus mengalir bagi warga Aceh yang terdampak meski akses dinilai sulit.


“Sampai hari ini, Jumat, 12 Desember kami berhasil mengumpulkan donasi uang sebesar enam juta rupiah. Kami juga kirimkan pakaian baru ke sana dan sembako untuk warga Aceh yang terdampak,” ujar Anggi mewakili Komunitas Atap Teduh saat dimintai keterangannya. 


Pemberian donasi ini adalah bentuk nyata kepedulian dari publik ke warga terdampak banjir besar di beberapa provinsi di Pulau Sumatera, termasuk di Aceh.


“Meskipun tidak seberapa, semoga warga di sana nanti terbantu. Ya ini adalah bentuk nyata warga bantu warga,” tutupnya. 

Post a Comment

0 Comments